Keunikan Naki Sumo: Festival Bayi Menangis yang Menarik Perhatian
Keunikan Naki Sumo memang menjadi fenomena unik yang menarik perhatian banyak orang. Festival bayi menangis ini merupakan tradisi yang berasal dari Jepang dan telah menjadi bagian penting dari budaya mereka. Dalam festival ini, para bayi dikumpulkan dan diperlombakan untuk melihat siapa yang bisa menangis tercepat atau paling lama.
Menurut Dr. Hiroshi Miyamoto, seorang antropolog budaya dari Universitas Tokyo, keunikan Naki Sumo ini memiliki makna yang mendalam dalam budaya Jepang. “Bayi dianggap sebagai makhluk suci yang mampu membersihkan jiwa manusia. Dengan menangis, bayi diharapkan dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan bagi keluarga mereka,” ujar Dr. Miyamoto.
Festival Naki Sumo biasanya diadakan setiap tahun di berbagai kuil di Jepang, dan menarik ribuan pengunjung dari dalam maupun luar negeri. Para orangtua pun dengan antusias membawa bayi mereka untuk ikut serta dalam festival ini. “Saya merasa terharu melihat putri kecil saya ikut serta dalam Naki Sumo. Saya percaya festival ini akan membawa keberuntungan bagi keluarga kami,” ungkap Yuki Tanaka, seorang ibu dari Tokyo.
Meskipun terdengar aneh bagi sebagian orang, Naki Sumo telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jepang yang kaya akan tradisi dan kepercayaan. Dengan keunikan dan daya tariknya, festival bayi menangis ini terus menjadi sorotan dan menarik minat dari banyak kalangan.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Profesor Akira Suzuki, seorang pakar budaya Jepang, mengungkapkan bahwa Naki Sumo merupakan bagian penting dari warisan budaya yang harus dilestarikan. “Festival ini bukan sekadar acara hiburan semata, namun juga merupakan perwujudan dari nilai-nilai dan kepercayaan yang turun-temurun dari nenek moyang kita. Sangat penting bagi kita untuk memahami dan menghormati tradisi ini,” ujar Prof. Suzuki.
Dengan begitu, keunikan Naki Sumo tidak hanya menjadi festival bayi menangis yang menarik perhatian, namun juga menjadi simbol dari kekayaan budaya Jepang yang patut dijaga dan dilestarikan. Semoga tradisi ini tetap bisa bertahan dan terus menjadi bagian dari identitas budaya bangsa Jepang.