Tradisi Naki Sumo: Mengapa Bayi Menangis?


Tradisi Naki Sumo: Mengapa Bayi Menangis?

Hari ini, mari kita bahas tentang tradisi unik yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat luas, yaitu Tradisi Naki Sumo. Apa itu Tradisi Naki Sumo? Tradisi ini berasal dari Jepang dan merupakan acara tahunan di mana bayi-bayi berusia sekitar 6 bulan dipertandingkan dalam sebuah kompetisi menangis. Tepat, Anda tidak salah dengar. Bayi akan diminta untuk menangis, dan bayi yang menangis paling keras atau paling lama akan menjadi pemenangnya.

Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa bayi harus menangis dalam Tradisi Naki Sumo ini? Menurut kepercayaan masyarakat Jepang, menangis adalah cara untuk membawa keberuntungan dan kesehatan bagi bayi. Dengan menangis, diyakini bahwa bayi akan mengusir roh jahat dan mendapatkan perlindungan dari penyakit.

Namun, ada juga yang mempertanyakan keberlanjutan dari tradisi ini. Beberapa ahli mengatakan bahwa memaksa bayi untuk menangis tidaklah etis dan dapat memberikan dampak psikologis yang negatif bagi bayi. Dr. Tadao Maekawa, seorang psikolog anak dari Jepang, mengatakan bahwa membiarkan bayi menangis tanpa alasan yang jelas dapat menyebabkan kecemasan dan ketidaknyamanan pada bayi.

Meskipun demikian, tradisi ini tetap dipertahankan oleh sebagian masyarakat Jepang sebagai bagian dari warisan budaya mereka. Mereka meyakini bahwa Tradisi Naki Sumo merupakan cara yang efektif untuk melindungi bayi dari bahaya dan memberikan keberuntungan bagi keluarga.

Jadi, bagaimana pendapat Anda tentang Tradisi Naki Sumo ini? Apakah Anda setuju dengan cara ini untuk membawa keberuntungan bagi bayi? Ataukah Anda lebih condong pada pendapat bahwa memaksa bayi untuk menangis tidaklah etis? Mari kita diskusikan bersama dan berikan pandangan Anda mengenai tradisi unik ini. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang keberagaman budaya di dunia ini. Terima kasih telah membaca!