Tradisi Naki Sumo, atau Festival Menangis Bayi, merupakan salah satu festival unik yang dilakukan di Jepang. Festival ini sering kali menimbulkan pertanyaan, mengapa bayi menangis di festival tertentu di Jepang?
Menurut sejarah, tradisi Naki Sumo ini bermula dari keyakinan bahwa bayi yang menangis akan mendatangkan keberuntungan dan kesehatan bagi mereka. Oleh karena itu, para orangtua membawa bayi-bayi mereka ke kuil atau festival untuk dirangsang agar menangis.
Menurut Yuji Saka, seorang ahli budaya Jepang, “Tradisi Naki Sumo bukanlah sekadar ritual kosong. Ini merupakan bagian dari budaya Jepang yang diyakini membawa manfaat bagi kesejahteraan bayi tersebut.”
Festival ini biasanya diadakan setahun sekali pada bulan April di beberapa kuil di Jepang. Para orangtua membawa bayi mereka ke festival tersebut dan mencoba berbagai cara untuk merangsang mereka agar menangis. Beberapa orang bahkan mengenakan topeng hantu atau menyanyikan lagu-lagu sedih untuk memancing tangisan bayi.
Namun, ada juga yang mempertanyakan keamanan dan kesejahteraan bayi dalam festival ini. Menurut Michiko Tanaka, seorang psikolog anak, “Meskipun tradisi ini dianggap membawa keberuntungan, kita juga harus mempertimbangkan kondisi emosional bayi yang terlibat. Penting bagi orangtua untuk tetap memperhatikan kesejahteraan dan keamanan bayi mereka dalam festival ini.”
Meskipun kontroversial, tradisi Naki Sumo tetap menjadi bagian dari warisan budaya Jepang yang menarik perhatian banyak orang. Sebagai wisatawan, penting bagi kita untuk memahami dan menghormati budaya lokal yang ada di tempat yang kita kunjungi.