Apakah kamu pernah mendengar tentang tradisi unik Naki Sumo di Indonesia? Tradisi ini melibatkan bayi-bayi yang berkompetisi dalam sebuah perlombaan menangis. Bayi-bayi ini diperebutkan oleh orang tua mereka, dan yang pertama kali menangis akan menjadi pemenangnya.
Menurut sejarahnya, tradisi Naki Sumo berasal dari Jepang dan kemudian diperkenalkan ke Indonesia. Meskipun terdengar aneh, namun tradisi ini diyakini dapat membawa keberuntungan dan keselamatan bagi bayi yang ikut serta.
Seorang ahli antropologi, Dr. Ani, menyatakan bahwa tradisi Naki Sumo merupakan bagian dari budaya lokal yang perlu dihargai. “Meskipun terdengar aneh bagi beberapa orang, namun tradisi ini telah menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat di beberapa daerah di Indonesia,” ujarnya.
Meskipun tradisi ini masih kontroversial, namun sebagian masyarakat masih memilih untuk melanjutkan tradisi Naki Sumo ini. “Kami percaya bahwa tradisi ini membawa keberuntungan bagi keluarga kami. Kami juga percaya bahwa bayi yang menangis lebih keras akan tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat,” ujar seorang ibu yang turut serta dalam tradisi ini.
Namun, tidak sedikit juga yang menentang tradisi ini. Menurut pakar psikologi anak, Dr. Budi, tradisi Naki Sumo dapat berdampak negatif pada perkembangan emosional bayi. “Membiarkan bayi menangis secara sengaja hanya untuk memenangkan sebuah perlombaan dapat menyebabkan stres dan rasa tidak aman pada bayi,” ungkapnya.
Dalam menghadapi perdebatan ini, penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap menghargai tradisi lokal namun juga memperhatikan kesejahteraan dan keamanan bayi. Sebaiknya, sebelum mengikuti tradisi Naki Sumo, ada baiknya berkonsultasi dengan ahli kesehatan dan psikologi anak terlebih dahulu.