Tradisi Unik Naki Sumo Matsuri di Jepang: Pukul-Pukulan Bayi yang Dikagumi di Indonesia


Jepang memang terkenal dengan tradisinya yang unik dan menarik. Salah satunya adalah tradisi Naki Sumo Matsuri, di mana bayi-bayi dipertandingkan dalam sebuah kompetisi menangis. Tradisi ini telah ada sejak ratusan tahun lalu dan masih tetap dilestarikan hingga sekarang.

Naki Sumo Matsuri merupakan acara yang diadakan setiap tahun di berbagai kuil di Jepang, dan selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan maupun masyarakat lokal. Dalam kompetisi ini, bayi-bayi yang berusia sekitar satu tahun akan ditempatkan di atas panggung dan dianjurkan untuk menangis sekuat mungkin. Para penonton dan juri kemudian akan menilai siapa bayi yang menangis paling lantang dan lama.

Menurut Dr. Hiroshi Takahashi, seorang antropolog budaya Jepang, Naki Sumo Matsuri merupakan bagian dari tradisi kuno di Jepang yang menunjukkan keberanian dan ketegasan. “Meskipun terdengar aneh bagi sebagian orang, tradisi ini sebenarnya memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Jepang,” kata Dr. Takahashi.

Di Indonesia sendiri, tradisi Naki Sumo Matsuri mulai dikenal dan dikagumi oleh beberapa kalangan masyarakat. Menurut Ani, seorang ibu rumah tangga di Jakarta, tradisi ini sangat menarik dan unik. “Saya senang melihat bagaimana keberanian dan ekspresi dari bayi-bayi dalam kompetisi ini. Mereka terlihat begitu lucu dan menggemaskan,” ujar Ani.

Namun, tidak semua orang setuju dengan tradisi Naki Sumo Matsuri ini. Beberapa orang mengkritik acara ini karena dianggap mempermainkan emosi bayi dan tidak etis. Namun, bagi masyarakat Jepang, tradisi ini merupakan bagian dari warisan budaya yang patut dilestarikan.

Dengan segala pro dan kontra yang ada, Naki Sumo Matsuri tetap menjadi tradisi unik yang menarik perhatian banyak orang. Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang tradisi ini, bisa mengunjungi Jepang saat acara Naki Sumo Matsuri berlangsung. Siapa tahu, Anda juga akan terpesona dengan pukul-pukulan bayi yang dikagumi ini.