Mengapa kontes menangis bayi Naki Sumo menjadi tren di Indonesia? Apa yang membuat acara ini begitu populer dan mengundang perhatian banyak orang? Mari kita simak lebih lanjut.
Kontes menangis bayi Naki Sumo pertama kali dikenalkan di Jepang sebagai bagian dari tradisi unik untuk merayakan kelahiran anak. Namun, belakangan ini acara ini juga mulai populer di Indonesia. Menariknya, acara ini bukan hanya sekedar ajang untuk menunjukkan seberapa keras bayi bisa menangis, namun juga untuk mengajarkan kepada orang tua tentang pentingnya ekspresi emosi pada anak.
Menurut dr. Ratna, seorang psikolog anak, “Kontes menangis bayi Naki Sumo sebenarnya memberikan manfaat positif bagi perkembangan emosional anak. Dengan mengizinkan anak untuk mengekspresikan emosinya tanpa dikekang, dapat membantu mereka mengatur emosi dengan lebih baik di masa depan.”
Tidak hanya itu, kontes ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Menurut Budi, seorang ayah dari Bandung yang mengikuti kontes tersebut, “Saya merasa lebih dekat dengan anak saya setelah mengikuti kontes ini. Saya belajar untuk lebih memahami ekspresi emosi anak dan bagaimana meresponnya dengan baik.”
Dari sudut pandang sosial, kontes menangis bayi Naki Sumo juga dianggap sebagai bentuk penghargaan terhadap keberanian dan ketahanan anak. “Bayi-bayi yang ikut kontes ini sebenarnya sedang diajarkan untuk tetap tegar dan kuat dalam menghadapi tantangan di kemudian hari,” ujar Ani, seorang pendukung acara tersebut.
Meskipun kontes ini masih menuai kontroversi di beberapa kalangan, namun tidak bisa dipungkiri bahwa tren ini semakin populer di Indonesia. Diharapkan, kontes menangis bayi Naki Sumo dapat terus memberikan manfaat positif bagi perkembangan anak-anak di tanah air.